6 Motif Batik Truntum Jogja dan Solo

Saat kamu berkunjung ke Jogja maupun Solo tak lengkap jika pulangnya belum membawa oleh-oleh. Dan salah satu oleh-oleh yang bisa kamu bawa yaitu kain batik. Ditempat ini ada kain batik yang cukup terkenal dengan pewarnaan alami serta pembuatannya melibatkan proses spriritual.

Jadi proses spiritual disini berisi doa serta pegharapan dari pembatiknya pada pemakainya nanti. Menarik bukan? Banyak yang menyebutnya dengan batik truntum. Untuk lebih jelasnya motif batik truntum yang cocok dibuat baju batik Wanita Modern simak ulasannya dibawah ini.

1. Batik Truntum Gurda

Yang pertama yaitu batik truntum gurda yang terdiri dari beragam tulis. Misalnya seperti garuda, wahyu, kuncoro , sri kuncoro dan lain-lain.

Batik ini juga biasa dikenankan pada saat upacara ataupun prosesi pernikahan adat Jawa Solo serta Jogja. Batik Truntum Garuda dikenakan oleh orang tua mempelai. Filosofi yang terkandung dalam batik ini yaitu untuk menuntun atau mengarahkan.

Jadi sebagai orang tua memiliki kewajiban apabila anaknya akan memasuki babak baru dalam kehidupan maka ia menuntun kedua calon pengantin tersebut.

2. Truntum Garuda Sogan

Selanjutnya ada batik truntum garuda sogan yang diciptakan oleh Ratu Kuncoro atau banyak yang mengenalnya dengan Ratu Beruk. Beliau adalah seorang permaisuri dari Sri aku Buwono ke 3.

Konon menurut sejarah bahwa sang Ratu sangat dicintai dan diperlakukan istimewa oleh Raja sepanjang hidupnya. Lalu dirinya merasa sudah dilupakan yang dikarenakan Raja memiliki kekasih baru.

Mengetahui hal itu, sang Ratu menjadi sedih. Kemudian ia melampiaskan rasa sedihnya dengan memilih membatik.

Saat sedang membuat batik tersebut, secara tak sengaja sang Ratu membuat motif yang mirip dengan bintang berkerlip dilangit. Dan ini dijadikannya sebagai pelipur lara atau bersedih dan merasa sendirian.

3. Truntum Gurdho Lawasan

Ternyata selama ini sang Raja juga tertarik untuk melihat ketekunan dan keuletan Sang Ratu dalam membatik. Lalu mulai saat itulah Sang Raja selalu memantau setiap perkembangan membatiknya.

Dan ternyata perasaan cinta sang Raja sedikit mulai sedikit juga mulai tumbuh kembali pada sang Ratu. Melalui motif batik yang dibuat sang Raju, akhirnya Raja mulai tum-tum (bersemi ) cintanya kembali. Lalu disebutlah dengan nama Truntum.

Batik ini juga melambangkan mekarnya cinta sang Raja.

4. Truntum Lawasan Kombinasi

Batik ini isinya motif dengan latar dasar hitam yang berhiaskan dengan tebaran bunga tanjung. Secara tak langsung ini menggambarkan wujud bintang yang bertebaran dilangit pada malam hari. Truntum ini diambil dari kosa kata Jawa yaitu โ€˜tuntumโ€™ yang artinya โ€˜timbul kembaliโ€™, โ€˜muncul kembaliโ€™.

Hal itu berhubungan erat dengan rasa cinta ataupun cinta kasih antara suami istri.

5. Runtum Sogan Lengko

Selanjutnya ada Runtum Sogan Lengko yang memiliki makna sebagai kehidupan yang manis tentunya tak lepas dari dualisme. Dualisme disini yaitu rasa senang dan susah, terang dan gelap, kaya dan miskin dan sebagainya.

Jika dilihat motif ini banyak menggambarkan desain tulis atau pola yang berbentuk bunga atau binatang. Apabila dilihat dari depan maka diposisikan pada bidang yang berbentuk kotak segi empat.

6. Truntum Gurdo Bledak

Motif batik truntum berikutnya yaitu truntum gurdo bledak. Motif ini juga memiliki harapan bagi pemakainya akan didoakan senantiasa dalam hidup terutama untuk urusan keluarga.

Misalnya seperti senantiasa memiliki hubungan yang manis, indah harmonis , penuh cinta kasih, hubungan yang baik diantara anak dan orang tua serta keluarga dan masyarakat luas.