Yuk Cari Tahu Fakta Unik Rubel Sebagai Mata Uang Rusia

isorepublic.com

Berdasarkan penelitian, pada tahun 2014 mata uang Rusia yakni Rubel menjadi mata uang yang memiliki nilai tukar paling lemah di dunia. Hal ini diperkuat dengan adanya survey yang dilakukan bahwa hanya sekitar 36 persen masyarakat Rusia saja yang masih bertahan tabungan dalam bentuk Rubel. Untuk itu, kali ini akan diulas beberapa fakta unik mengenai perjalanan mata uang satu ini dalam negara Rusia.

Perjalanan Rubel Dari Waktu ke Waktu

  1. Rubel Perak Di Tahun 1534 Dan Rubel Tembaga Di Tahun 1662

Pada sistem moneter pertama di Rusia yang muncul sekitar tahun 1530an membuat putri Glinskaya membuat perintah untuk mencetak uang logam yang sulit untuk ditiru. Lalu muncullah Rubel perak yang mejadi alat tukar dasar di Rusia. Setelah itu di tahun 1660an, Mikhailovich mengeluarkan mata uang tembaga yang nantinya dapat ditukarkan kembali dalam Rubel perak di masa mendatang.

  1. Rubel Kertas Di Tahun 1769 Dan Rubel Di Tahun Emas 1895

Pada abad ke 18, Ratu Ekaterina II mulai memperkenalkan uang kertas yang pertama untuk digunakan sebagai alat transaksi. Namun masyarakat masih belum percaya dan tidak mau menyimpan uang dalam bentuk kertas. Tetapi negara terus meningkatkan penerbitan uang kertas. Pada saat refomrmasi moneter yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sergei Witte mengganti Rubel perak dengan Rubel emas dan mengkahiri nilai uang kertas sebagai mata uang Rusia.

  1. Rubel Soviet 1924

Setelah monarki berhasil digulingkan pada tahun 1917, Rubel mengalami depresiasi dalam waktu lima tahun. Untuk menstabilkan keadaan tersebut, pada tahun 1924 Uni Soviet memperkenalkan mata uang terbaru yang terbuat dari emas. Akan tetapi Rubel ini hanya bertahan selama 6 tahun saja sebelum diganti dengan sistem kartu untuk mendapatkan kebutuhan pokok seperti roti dan daging.

  1. Rubel Di tahun 2015

Rubel Rusia di masa sekarang pun juga hampir seratus persen nilainya jika disetarakan dengan dollar amerika. Hal ini dikarenakan akibat jatuhnya harga minyak dunia yang mencapai 50 persen dan pengaruh adanya sanksi barat yang dilimpahkan pada Rusia sejak 2014 terkait krisis Ukraina. Sehingga, hingga tahun 2015 pun nilai Rubel masih belum bisa stabil.

Hingga tahun 2018 pun Rubel masih menyentuh posisi terendah untuk nilai tukar mata uang dalam dua tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan Indonesia, nilai 1 Rubel setara dengan 210 Rupiah saja. Sedangkan jika dibandingkan terhadap Dollar Amerika, nilai Rubel anjlok menjadi 69 Dollar Amerika per 1 Rubel.